CAREER
Wednesday, 06 March 2024
Cara Melakukan Reference Check yang Wajib Diketahui HR
Platform media sosial profesional LinkedIn memang sangat membantu HR dalam mencari kandidat. Namun, belakangan muncul fenoma LinkedIn swindler yang mau tidak mau membuat HRD harus tahu cara melakukan reference check atau pengecekan referensi.
LinkedIn swindler adalah sebuah fenomena dimana seseorang mengubah pengalaman kerja dan keahlian di akunnya yang tidak sesuai kenyataan. Tujuannya tidak lain adalah agar lebih cepat dilirik oleh HRD. Mereka akan menaruh keterangan mengenai posisi dan pengalaman kerja yang sedang diincar padahal sebenarnya informasi tersebut bohong belaka.
Jika Anda seorang perekrut atau bagian dari divisi HRD, cara melakukan reference check sangatlah penting agar tidak terjebak dalam halo effect dimana keputusan rekrutmen malah menjadi bias.
Reference check berarti salah satu fase dalam keseluruhan proses rekrutmen dimana pihak HRD akan menghubungi atasan terdahulu seorang kandidat guna memverifikasi informasi yang mereka cantumkan di CV atau resume.
Elemen yang akan diverifikasi mencakup keahlian, pengalaman kerja dan kompetensi mereka. Umumnya, pihak HRD akan menghubungi atasan terdahulu setelah proses wawancara, tetapi ada yang melakukan sebelum tahap wawancara. Selain untuk validasi data, reference check juga berfungsi untuk mengetahui apakah kandidat cocok dengan posisi dan budaya perusahaan atau tidak.
Sama-sama sebagai alat verifikasi, reference check lebih berfokus pada pengalaman kerja dan keahlian seorang kandidat. Adapun background check lebih menyoroti soal catatan kriminal dan data keuangan calon karyawan.
Dalam reference check, pihak HRD juga akan memperoleh pendapat dari atasan dan rekan kerja sebelumnya mengenai kandidat. Informasi lain yang tidak termuat dalam CV dan wawancara juga bisa ditanyakan dalam proses reference checking ini.
Selain dari daftar referensi usul kandidat, pihak HRD bisa menghubungi di luarnya. Ini disebutt sebagai back-door reference checking. Sebagai bagian dari pihak HRD, Anda bisa menghubungi mantan rekan kerja, manajer, klien atau yang lain untuk memperoleh informasi lebih lengkap mengenai keahlian dan pengalaman kerja kandidat.
Baca juga: Outsourcing Adalah: Definisi, Cara Kerja, Aturan, dan Jenisnya
Lalu, bagaimana cara melakukan reference check? Simak tahapannya di bawah ini:
Hubungilah pemberi kerja yang disodorkan oleh kandidat dalam daftar referensi mereka. Jangan lupa untuk memperkenalkan diri, maksud dan kebutuhan Anda menghubungi mereka. Verifikasikan nama kandidat apakah benar-benar dikenal oleh atasan tersebut.
Tanyakan bagaimana atasan tersebut mengenal kandidat untuk mengetahui seberapa profesional hubungan di antara keduanya.
Elemen penting dalam reference checking ada di bawah ini:
Dari penjelasan yang begitu panjang, Anda dapat menyimpulkan pendapat atasan tersebut dalam angka. Ambil saja skala 1 hingga 10, dimana 10 menandakan skor tertinggi sedangkan 1 kinerja kandidat tersebut paling rendah.
Hal yang lebih spesifik dapat Anda peroleh dari melihat CV kandidat. Misalkan, kandidat menuliskan salah satu pencapaian khusus. Tanyakanlah ke atasan tersebut mengenai prestasi tersebut agar data Anda semakin lengkap.
Informasi yang diperoleh melalui reference check akan berguna bagi pihak HRD dan user. Tanyakanlah ke user informasi lain apa yang ingin diketahui untuk nanti ditanyakan ke atasan tersebut. Setelah selesai, rangkum dan serahkan seluruh hasilnya ke user.
Setelah mengetahui cara melakukan reference check, Anda perlu mengetahui pertanyaan yang kerap ditanyakan ke atasan terdahulu. Berikut contohnya:
Itulah cara melakukan reference check dan contoh pertanyaan yang bisa diajukan. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Vendor Konsultan IT yang Terpercaya
Lebih Banyak Wawasan